It’s okay if your breath gets short, No one is blaming you
By Jijun
Aku menggenggam tangan JongHyun, aku meyakinkannya jika semua ini baik-baik saja.
"JongHyun Oppa, setiap orang pasti melakukan kesalahan dari waktu kewaktu. Tidak apa, kau sudah mengatakan semuanya padaku bukan?" ia masih enggan mendengarkanku.
Tanganku mengusap kepalanya lembut. "Apa JongHyunku masih ingin seperti ini?" ia masih belum mau memandangku.
"Aku lelah.. " lirihnya, ia memejamkan matanya lemah.
"Aku ada disini Oppa. Aku ada disini bersamamu." genggamanku semakin erat.
Ia menyalahkan dirinya atas apapun yang terjadi, pun kesalahan yang kubuat. Bahkan ia merasa gagal. Raut wajahnya nampak begitu menyesakkan, ia menyimpannya sendiri. Ia priaku yang lembut.
JongHyunku, pria paling kesepian dalam keramaian.
Pria paling sedih diantara banyak orang yang ia buat bahagia.
JongHyunku.
Pria hebatku, dengan segala upaya untuk mencapai titik ini.
Rasa lelahnya sudah tak terbendung lagi.
Walaupun harinya terasa begitu berat, aku selalu berbisik ditelinganya. "Tidak apa-apa Oppa. Kau sudah bekerja keras."
Bahkan walaupun hanya sebuah kata yang disambung menjadi kalimat penyemangat, setidaknya itu yang ia ingin dengar dariku. Dari siapapun kalian yang sudah bahagia karena JongHyunku.
Tidak apa, bernapaslah perlahan Oppa. Aku tahu, siapapun tahu JongHyunku sudah melakukan yang terbaik.
Jika dirasa masih begitu sesak, "Tidak apa-apa Oppa. Kau sudah bekerja keras." Bagaimana bisa aku mengerti apa yang kau rasakan? Walaupun aku tak tahu seberapa beratnya itu, kau JongHyunku tetaplah pria hebatku.
Aku mencintaimu.
Sekarang bernapaslah perlahan dan leluasa.
THE END
Tidak apa, bernapaslah perlahan Oppa. Aku tahu, siapapun tahu JongHyunku sudah melakukan yang terbaik.
Jika dirasa masih begitu sesak, "Tidak apa-apa Oppa. Kau sudah bekerja keras." Bagaimana bisa aku mengerti apa yang kau rasakan? Walaupun aku tak tahu seberapa beratnya itu, kau JongHyunku tetaplah pria hebatku.
Aku mencintaimu.
Sekarang bernapaslah perlahan dan leluasa.