Inginku
Kau tahu inginku?
Ku usap tetesan air mata yang membasahi pipimu.
Menghapus kesedihan yang menodai wajah,
manismu..
Lembut, itu inginku.
Tapi sikap ini tak beranjak berubah.
Dingin, dan mematikan.
Aku seakan memperbudakimu?
Tidak, bukan itu maksudku.
Posisimu berbeda, hanya sebagai pendamping..
Sementara.
Sesungguhnya tak ingin lagi membuatmu menangis,
tapi aku masih mendengar isakkan itu.
Kau tahu bukan kalau kita berbeda?
Tak sanggup,
membuatmu menangis.
Ingin rasanya ku peluk tubuhmu,
membawamu dalam ketenanganku.
Ku usap tetesan air mata yang membasahi pipimu.
Menghapus kesedihan yang menodai wajah,
manismu..
Lembut, itu inginku.
Tapi sikap ini tak beranjak berubah.
Dingin, dan mematikan.
Aku seakan memperbudakimu?
Tidak, bukan itu maksudku.
Posisimu berbeda, hanya sebagai pendamping..
Sementara.
Sesungguhnya tak ingin lagi membuatmu menangis,
tapi aku masih mendengar isakkan itu.
Kau tahu bukan kalau kita berbeda?
Tak sanggup,
membuatmu menangis.
Ingin rasanya ku peluk tubuhmu,
membawamu dalam ketenanganku.
Comments
Post a Comment