-->
Your Blog Image

[Fanfiction] I Rememmber



I Rememmber

".. Sekeras apapun aku mencoba melupakanmu, semakin sering pula kenangan kita bersama terputar.."


"Tidak!!! Aku tak ingin kita berakhir begina saja!!" seorang wanita tengah berteriak histeris pada lawan bicaranya.

"Aku terlalu sering menyakitimu, kurasa itu sudah cukup." jelas sang pria dengan tenang.

"Apa peduliku!! Mau kau menamparku, memukulku, menendangku, bahkan membunuhku aku tak peduli." teriak wanita itu lagi.

PLAAKKK
Tamparan keras dilayangkan ke wajah wanita itu, dan kini dari sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Apa? Hanya segini!?" tantang wanita itu.

PLAAKKK

BUKKK
I don’t know why I still remember,
All our memories that were like a living hell.
I’ll remember our past. You were playing around with me.
Thanks to you, everything’s changed for me.
The side of me that used to be able to laugh, doesn’t exist anymore.
Love is a joke to me now; my crushed heart.
I tried everything to forget you,
I became better before anyone else.
I hoped that you would regret it all when you saw me.
Yeah, all of my music that you ignored,
Will be blasting on the streets of Seoul. (Rock on)
Our old habits are holding onto us,
You’re often unconsciously falling into a nightmare-like world.
But still, because I was in love with you,
I won’t ever forget you. Yes, I remember.”



Tamparan bertubi-tubi dilayangkan, jambakan dirambut dan pukulan ditubuh lainnya pun membuat tubuh wanita itu terjatuh.

"Sebegitu cintanya kau padaku huh!?"

"Kau memukulku menggunakan perasaanmu, tak terasa sakit sedikitpun.." ujar wanita itu pelan.

"Kau sungguh wanita yang bodoh!"

"Aku bodoh karenamu.."

"Kau rela kupukuli dan masih tetap ingin bersamaku walaupun aku ingin mengakhiri ini??" "Kenapa kau bersikeras ingin mengakhiri semua ini?"

"Aku sudah bosan bersamamu."

"Kita sudah cukup lama menjalin hubungan ini, kita bisa menjaga hubungan ini. Tidak bisakah kau tinggal?"

"Masih banyak diluar sana wanita yang bisa kupacari."

"Dan tak mungkin ada wanita yang rela jika tubuhnya dihancurkan oleh kekasihnya."

"Tubuhmu sudah tak berarti lagi, sepertinya aku terlalu sering memukulimu dan menyetubuhi tubuhmu!"

"Kenapa kau berubah akhir-akhir ini? Kau jadi sangat tempramen."

"Bukan urusanmu. Aku harus segera pergi, sudah cukup bermain-main denganmu."

Pria itu bangkit dan berjalan melewati wanita yang tengah terkapar dilantai dengan darah segar yang terus mengalir dan tubuhnya yang penuh luka.

"Bang Yongguk.." panggil wanita itu. Sontak pria yang dipanggil pun berhenti.

Wanita itu bangkit dan berjalan gontai menuju pria yang tengah berdiri membelakanginya.

"Aku tahu, ini bukan Bang Yongguk yang ku kenal! Kemana Bang Yonggukku!!!"

Yongguk berbalik, menatap tajam wanitanya dengan tatapan yang aneh. Lama tatapan itu berlangsung, tak ada percakapan selama beberapa menit.

"Bang Yongguk, please.." pinta wanita itu.

BRRRAAKK
”Even if I close my eyes, I still see us.
There’s still a light there.
I’ll deeply retain the times we had together.
Even if pain comes over time,
The promise I made for the rest of my life,
I won’t ever forget that moment until the end.
I Remember”



"Ughh.." rintih wanita itu saat dengan cepat Yongguk mendorong tubuh wanita itu kedinding dengan keras.

"Sudah kubilang Anh Boyoung, kita berakhir sampai disini!!!" teriak Yongguk pada wanita yang bernama Anh Boyoung.

"Apapun alasanmu aku tetap tidak ingin semua ini berakhir! Bukan masalah bagiku jika kau terus memukuliku." Boyoung membalas tatapan tajam Yongguk lalu menyengir .

"Akan kubuat kau lebih sakit dan pergi meninggalkanmu begitu saja." Yongguk melumat bibir Boyoung kasar.

Boyoung memberontak tapi Yongguk mengunci tangan dan tubuh Boyoung sehingga tak ada ruang baginya untuk memberontak. Ciuman itu semakin panas dan membuat Boyoung terbuai akan ciuman itu. Yongguk menekan kepala Boyoung agar tak melepaskan ciuman mereka, Boyoung menikmati ciuman itu hingga kakinya melingkar indah dipinggang Yongguk. Mata Boyoung terpejam menikmati tiap hisapan, lumatan dan gigitan dibibirnya. Mata Yongguk tetap terbuka dan tampak senduh.

Boyoung semakin menggila, ia menginginkan lebih dari sebuah ciuman. Tangan Boyoung menekan kepala Yongguk agar menghisap lehernya dan Yongguk pun melakukannya. Boyoung puas, Yongguk menuruti permintaannya. Senyuman terpampang diwajah Boyoung, bibirnya tak ada lagi darah karena Yongguk sudah membersihkannya.

Yongguk melakukan hal yang sama dileher Boyoung seperti dibibir. Desahan kenikmatan pun mulai terdengar dari bibir Boyoung, tangannya meremas rambut Yongguk cemas karena hal yang selanjutnya akan terjadi.

Yongguk menjambak rambut Boyoung, Boyoung mendongakkan kepalanya memberikan ruang lebih agar Yongguk bisa menyentuhnya besas. Boyoung meremas punggung Yongguk saat bibir Yongguk sudah menjamah kedua payudaranya. Saat tubuh Boyoung sedikit merosot alat vital mereka pun bergesekkan dan itu membuat Boyoung semakin gila tak tertahankan.

"Ahh.." desah Boyoung.

Yongguk sedikit meringis rasa itu datang disaat yang tak tepat. Dipejamkan matanya dan terus melanjutkan aktifitasnya menjamah tubuh gadisnya.

Boyoung memeluk erat tubuh Yongguk, seakan tak ingin melepasnya pergi walau hanya sebentar. Yongguk masih menyibukkan diri memuaskan dirinya untuk menjamah tubuh gadisnya lebih jauh. Boyoung hanya bisa pasrah tubuhnya dinikmati Yongguk, Boyoung pun juga merasakan kenikmatannya bukan?!

Yongguk pun memindahkan tubuh Boyoung kekasur, melemparnya kasar dan tak sabaran lalu menindihnya. Yongguk melepaskan semua yang dipakai Boyoung, kasar. Sangat tidak sabaran. Tubuh Boyoung pun terpampang jelas dengan luka yang masih berbekas.

"Cih, lihatlah tubuhmu itu. Masih bisakah aku menikmati tubuhmu yang seperti ini!?" ejek Yongguk yang masih menatap tubuh Boyoung.

Tak ada jawaban. Yongguk menghela nafasnya.

"Mau tak mau aku harus menyetubuhimu karena semua ini sudah membuatku tak tahan."

Yongguk pun melanjutkan menyentuh titik-titik tertentu yang sangat ia sukai karena itu akan menimbulkan suara yang indah.

Boyoung menutup matanya rapat sembari menggigit bibir bawahnya, menahan semuanya. Sebenarnya ia ingin marah tapi ia terlalu menikmati tiap sentuhan Yongguk. Ia tak peduli apa yang Yongguk katakan tentang tubuhnya, yang terpenting Yongguk menikmati tubuhnya sekarang.

Desahan itu membuat Yongguk terus dan terus menyentuh titik-titik sensitive Boyoung dan saat Yongguk ingin melepas celana Jeansnya Boyoung bangkit dan mencoba melepas jaket yang Yongguk kenakan. Yongguk menahannya.

"Mau apa kau huh!?"

"Melepas semua pakaianmu."

"Sebaiknya kau diam dan turuti saja aku."

"Tidak! Aku juga ingin membuat tanda ditubuhmu bahwa kau milikku!"

"Cih, baiklah. Kita hentikan sampai disini." Yongguk marah dan hendak meninggalkan Boyoung.

"Yongguk-ah, hiks.." Boyoung pun yang sedari tadi menahannya kini tak kuasa.

"Lepaskan!" suara Yongguk terdengar menakutkan.

"Tidak, aku tak akan melepaskanmu sebelum kau selesai menyatukan dirimu denganku." Boyoung tampak semakin tak karuan.

"Bahkan kini kau tampak seperti pelacur memintaku agar menjamah tubuhmu."

"Hiks.. Luapkan semuanya dengan ini.. Kumohon, Yongguk-ah..hiks.." tangisan Boyoung tampak begitu pilu.

"Bisakah kau tak menangis!? Berisik sekali! Aku tak akan terpengaruh dengan tangisanmu!!" Yongguk menghempaskan tangan Boyoung.

Boyoung menarik tangan Yongguk hingga Yongguk terduduk dikasur, Boyoung pun langsung melumat bibir Yongguk. Ciuman itu terasa sedikit asin karena air mata Boyoung, dan terasa sedikit anyir karena darah yang masih mengalir dibibir Boyoung. Sungguh perpaduan rasa yang menarik dan menyenangkan.

Boyoung melingkarkan tangannya dileher Yongguk, menahan kepala Yongguk agar tak melepaskan ciuman mereka. Yongguk tak dapat lagi mengelak bahwa ia juga tak ingin melewatkan kesempatan ini. Boyoung duduk dipangkuan Yongguk, perlahan Boyoung melepas pakaian yang dikenakan Yongguk. Yongguk tak peduli lagi, yang dipikirkannya saat ini adalah kenikmatan duniawi. Semakin liar pergerakan Boyoung ditubuh Yongguk, semakin liar pula Yongguk menghancurkan tubuh Boyoung.

Seperti kata Yongguk sebelumnya bahwa ia akan menghancurkan tubuh Boyoung. Dengan kasar pula Yongguk merasuki tubuh Boyoung, sekan tergesah-gesah. Dikejar oleh waktu. Boyoung tetap menikmati tiap rasa sakit yang menyeruak dirongga dadanya maupun tubuhnya. Tak dipungkiri ia teramat sangat mencintai prianya, Bang Yongguk. Apapun yang dilakukan Yongguk ia akan terima dan terus mencintai Yongguk.

Keesokan harinya.

Boyoung membuka matanya perlahan, kepalanya terasa berat dan tubuhnya tak dapat merasakan apapun, Yongguk benar-benar menghancurkan tubuh Boyoung. Walaupun begitu Boyoung senang, senyumannya mengembang. Tapi senyumannya redup saat ia menyadari tak ada Yongguk disisinya. Ia segera bangkit dan melihat sekeliling, tak ada.

Ia menutupi tubuhnya dengan sprei tipis dan berjalan ke tiap sudut ruangan rumah itu. Dimanapun ia mencari, sekeras apapun ia berteriak Yongguk tak ditemukan dimanapun. Boyoung mulai panik, tak dipedulikan tubuhnya yang terasa amat sakit yang ia pedulikan sekarang ini adalah Bang Yongguk.

Boyoung berlari ke kamarnya mengambil ponsel dan men-dial nomor Yongguk. Tapi nihil, tak ada nada panggilan.

"Yongguk-ah.." Boyoung mulai berlinang air mata.

Mata Boyoung tertuju pada secarik kertas dimeja.

"Terima Kasih untuk semalam, aku sungguh menikmatinya. Kau hebat bisa bermain beronde-ronde, terima kasih untuk hadiah perpisahannya."

Boyoung seketika lemas dan tak dapat merasakan apa-apa, tubuhnya merosot. Air matanya meluncur bebas tanpa henti.

###
“I Don’t Know What You’ve Done to me
Just Like That
Forget it. I won’t deal with love. I came back, yeah.
Throw it all away. I don’t need it anymore.
Now, I can finally sleep without you around.
There’s a spotlight lit in your empty space.
I don’t believe in the significance of the dream I dreamed.
I’m going crazy in the reality of being thrown away.
I’m hot stuff. People like you want to go out with you,
The scars you get from pleading; I’ll live my life in a corrupt way.
Even long after our farewell,
In the end, all I had left was the promise we made, which doesn’t exist now.
That was often the reason to why I’m where I am now.
I let that day slip through my hands,
Don’t ever look at me again.
I’ll believe that you feel the same way I do.
I won’t ever forget. Yes, I remember.”


Boyoung membuka matanya perlahan. Wajahnya tampak tenang walaupun mimpi buruk itu terus terputar dialam bawah sadarnya.

"Sampai kapan aku dihantui mimpi buruk seperti ini?" Boyoung memijat kepalanya yang terasa berat.

Sudah hampir 2 bulan ini Boyoung hidup tanpa Yongguk setelah kejadian 'kado perpisahan' yang menjadi mimpi buruk ditiap malam Boyoung. Dan waktu 2 bulan bukanlah waktu yangsebentar baginya. Hari yang dilaluinya terasa amat berat tanpa Yongguk disisinya. Mau tak mau Boyoung harus belajar hidup tanpa Yongguk karena sudah tak ada kabar dimana keberadaan Yongguk. Yang dimiliki Yongguk hanyalah Boyoung. Kalaupun ada itu hanyalah teman dekat Yongguk yang juga tak tahu keberadaan Yongguk.

Ting Tong.
Bel rumah Boyoung berbunyi, Boyoung melihat jam dinding. "Sudah larut untuk bertamu.." lirih Boyoung. Boyoung pun melangkah sangat pelan, pikirannya tertuju pada Yongguk.

"Yongguk?" pikirnya.

"Bang Yongguk???" dengan cepat ia berlari dan membuka-kan pintu.

Saat pintu terbuka, "B-ang.." ucapan Boyoung terhenti saat ia melihat sosok wanita cantik dengan perawakan yang tinggi.

"Siapa?" tanya Boyoung kecewa.

"Bolehkah aku masuk? Akan kuceritakan semuanya." ujar wanita itu ramah.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Bang Yongguk."

Boyoung menatap wanita itu dengan penasaran, apa wanita itu kekasih Yongguk yang baru?Pikiran aneh mulai memenuhi kepala Boyoung  apalagi ada Box besar yang dibawa wanita itu.

"Perkenalkan, Lee Gayoung." wanita itu mengulurkan tangan.

"Anh Boyoung." Boyoung menyambut tangan itu sembari tersenyum.

"Ternyata kau tampak cukup baik, kurasa Yongguk akan sangat senang."

"Yongguk?"

"Ya, Yongguk. Dia pasti senang meninggalkanmu dan kau baik-baik saja."

"Apa maksudmu!!!??" Boyoung mulai tampak marah.

Wanita itu tersenyum.

"Aku adalah Dokter pribadi Yongguk."

"Dokter?"

"Yongguk adalah pasienku. Benar jika yang dia miliki hanyalah dirimu tapi nyatanya dia masih mempunyai keluarga. Tapi ia tak cukup baik dengan keluarganya karena orang tuanya terlalu sibuk dan dia merasa sangat beruntung bertemu denganmu. Dan ia sangat mencintaimu." jelas Gayoung.

"Dia punya keluarga? Ia tak pernah cerita padaku. Dia mencintaiku? Cih, jika ia mencintaiku ia tak akan meninggalkanku seperti ini!"

"Sekuat apapun Yongguk sehebat apapun para Dokter membantunya itu semua tak ada gunanya. Tuhan berkehendak lain."

"Apa maksudmu!?" "Yongguk mengalami gangguan saraf pada otaknya sehingga ia tak dapat mengotrol emosinya. Saat rasa sakit itu menyerangnya ia sontak tak dapat menahannya. Dia tak akan peduli siapa yang dia pukul saat rasa sakit itu menyerangnyah, baginya memukul seseorang saat rasa sakit itu datang membuatnya lebih nyaman dan meredakan rasa sakitnya. Kau tahu seberapa tersiksanya saat ia memukulimu? Selalu ada penyesalan dalam dirinya usai memukulimu." jelas Gayoung panjang lebar, Boyoung hanya terdiam dan menatap dengan tak percaya.

"Lalu apa yang terjadi pada Yonggukku?"

"Kurasa saat terakhir kalian bersama Yongguk benar-benar hebat. Ia tahu cara lain untuk menyalurkan rasa sakitnya. Yongguk akan menjelaskan semuanya sendiri, ini.." Gayoung memberikan Box besar itu pada Boyoung dan bergegas pergi.

"Dia menitipkan ini padaku saat terakhir ia dapat membuka matanya. Kurasa dia terlalu lelah untuk hidup dengan menyakitimu." Gayoung pergi meninggalkan Boyoung yang duduk terpaku menatap Box besar itu. Segera Boyoung membuka Box itu dan menemukan banyak kertas dengan tulisan tangan Yongguk, ada Handycam dan juga sebuah kotak kecil.

"Aku terlalu lelah untuk terus menyakitimu, aku tak ingin terus menyakitimu. Aku tak tahu saat rasa sakit itu datang menyerang aku marah dan tak dapat mengontrol diriku sendiri. Sungguh aneh bukan? Aku tak tahu bagaimana menjelaskan penyakit ini, tapi hasil ronsen dan hasil laboratorium akan menjelaskannya. Aku begitu sedih mengapa aku meninggalkanmu seperti ini dan secepat ini?" Boyoung mulai tak tahan, kekasihnya Yongguk menangis dalam layar datar yang tengah diputar itu.

"Aku seperti tak mengenal diriku sendiri, menyakitimu. Hiks, Boyoung-ah.. Maafkan aku.. Hiks, aku mencintaimu.." Boyoung menggeleng.

"Maafkan kata-kataku sewaktu itu, aku mengatakan itu karena aku ingin kau membenciku dan aku akan dengan mudah meninggalknmu. Tapi ternyata aku salah. Boyoung-ah, aku mencintaimu. Sangat. Sangat mencintaimu..", "Aku juga mencintaimu Yongguk, sangat.." "Aku tak ingin kau melihatku mati seperti ini. Terima kasih atas waktumu untuk terus mencintaiku. Maaf aku tak dapat menepati janjiku.." tiba-tiba video yang diputar sudah tak menampakkan Yongguk lagi.

Boyoung memegang dadanya, mencoba menahan agar tak meledak. Tapi..

"Hiks, Bang Yongguk!!!" teriak Boyoung histeris.

Terlebih lagi kotak yang berisi 2 cincin itu ada surat "Maaf, aku tak jadi melamarmu.."

"Kau brengsek Bang Yongguk!! Brengsek.." marah Boyoung.
“Making a promise together,
Forever (I’ll keep it here)
Even if I have to walk this road alone, temporarily,
I’ll show you everything I’ve got.”



The End.

Comments

Popular Post

Ajushii rasa Oppa

Halooo disini Jijun membawakan Ajushi-ajushi yang membakar jiwa nan raga hihih. Bahkan umur mereka itu sperti hanya angka dengan wajah yang semakin menua tapi semakin panasnya sungguh menyinari hari-hariku. Selain tampan, kebanyakan dari mereka adalah Aktor dan memiliki ABS yang merusak pikiran setiap wanita. Yuk kalian yang mau tau Ajushi rasa Oppa versi Jijun ini, jangan lupa siapin stock oksige yak.  Penyegar ruangan, hirup banyak-banyak yak!  Ji Sung   (born Kwak Tae-geun on February 27, 1977) is a   South Korean   actor. He is best known for his roles in the   television dramas All In   (2003),   Save the Last Dance for Me (2004),   New Heart   (2007),   Protect the Boss (2011),   Secret Love   (2013),   Kill Me, Heal Me (2015),   Defendant   (2017), and the film   My PS Partner   (2012).

Megumi Aihara Profile [Ulzzang Indonesia Girl]

Now is Megumi Turn~ Question and Answer with Megumi, Ulzzang Indonesian. Q              : Introduce please~ A              : Megumi Song Real Name: Ria Angriani Nick Name/Cyber name: Aihara Megumi (Gummy) D.O.B : 11 Juli 1991 Blood Type: B Race: Indonesian Country: Makassar, Indonesia.   Q          : Tertarik dengan dunia per-Ulzzangan dan Cosplay? Kenapa? A          : Well, sebenarnya ga tertarik sih sm Ulzzang awalnya, lebih ke cosplay ama fashion street di Jepang. Awal tau ulzzang2an pun dari temen, lewat video tutorial makeup di hpnya, iseng iseng di coba sendiri makeup nya, di abadiin lewat kamera *lol*, gatau juga kenapa ada yang suka sm foto2 saya. Iseng aja sih itu sebenarnya Kalo soal tertarik, mungkin karena mereka unik, berani tampil beda di depan orang banyak Q          : Oh begitu Jadi lebih ke Cosplay. Untuk make-up sendiri suka make-up Cosplay atau Ulzzang? A              : Hmm.. Ulzzang.. Lebih simple .. karena makeu

Review Chica Y CHico Nude Fantasy Whitening Cream

Review Chica Y Chico Nude Fantasy Wh i tening Cream So halo lagi untuk wanita dari manapun kalian berasal, kali ini Jijun kembali mereview suatu prodak yeay skincare korea lagi dan ini adalah salah satu produk dari brand Chica Y Chico Nude Fantasy Whitening Cream. Dan tentunya mungkin agak sedikit panjang, yuk mari kita simak melalui bagmbar berikut. Packing & Texture   Packingnya sangat lucu ya, dan produk ini cukup cantik bagiku dan teksturnya lembut dan memiliki aroma yang enak seperti susu dan campuran bunga lainnya  tapi rasanya aneh (gak sengaja kejilat tangan sendiri pas habis pakai ini cream . Sayang setelah diaplikasikan ke wajah, malah jadi lengket tapi setelah diberi loose powder udah engga.  Cream  ini berbentuk jar berisi 55ml.

Korean Drama dari tahun ke tahun

Halooo, apa kabar chingu-duel~. Jijun kembali disini ingin berbagi dengan kalian nih tentang drama korea dari tahun ketahun. Atau awal mulanya Jijun nonton drama koriya, dan ini adalah drama yang pernah Jijun lihat dan Jijun lampirkan review barang kali kalian mau flash back nonton ulang dramanya karena kangen tokohnya atau jalan ceritanya, bahkan chemistry dari para aktor/aktrisnya. Dan pasti kalian tahu bukan drama korea kadang susah ditebak, baper abis atau bikin jungkir balik penonton. Yuk kita simak. Jijun akan membagi drama-drama tersebut dibagiannya masing-masing.

Mazz Profile

Here for many photos of Mazz my fav <3 Tomboy with his stlye  Mazz Line-Up Name : Bongkot   Nick Name : Mazz , Mot Age : 28 D.O.B : 24/02/1985 Country :Thailand City :Chonburi Race :Takwondo Account Link (Anything) :- Height :166 cm Weight :49 kg Blood Type :B Insteresting :Anime,Japanese drama Hobbies : Taekwondo and Fitness Favorite Food : Thai Food Favorite Drink : Starbucks (all of caramel type) ^ May you tell me how your make-up tutorial? I studied all of make up from Japanese magazines such as Men' s egg, Men's Knuckle and so on. Therefore, firstly, I have to use foundation for base and use concealer to close some black spots. Secondly, I have less eyebrow hair so I have to draw it by using eyebrow pencil and eyebrow template. Finally, I use face powder to make my face cleared. ^ May you tell me how your hair style tutorial? I also studied from Japanese magazines. Firstly, I use the iron pinch my hair around 10-15 mins. Secondly, I use wax t
© 2017 Our Memories. Designed by Eirudo.All rights reserved.