-->
Your Blog Image

[Fanfiction] Badman and Badgirl ; I'm your opium.




".. Bisikanku seperti mantra bagimu, rayuanku seperti rayuan Medusa yang tak dapat kau tolak, ingin terus menatapku, menyentuhku, menjadikanku sebagai satu-satunya milikmu. Ku buat kau jadi batu yang hanya terdiam ditempat bersamaku .."

Baby Pov

Cuaca pagi ini cukup cerah, aku merasa senang berjalan menelusuri kota. Ah, orang-orang itu menatapku dengan berbagai penilaian ;

"Gadis itu cantik ya~"

"Woah~ seperti seorang malaikat yang turun dari langit."

"Dia sungguh mempesona."

"Prianya akan sangat beruntung mendapatkannya."

"Apa dia seorang pelacur?"

"Apa dia memakai susuk? Aku merasa ada hal aneh dalam dirinya."

Aku berhenti melangkah, membenarkan blazer yang kukenakan untuk menutupi bagian atasku yang terbuka. Kupejamkan mataku sebentar lalu kembali berjalan.

"Begini lebih baik, fiuh~" legaku saat sudah menetralkan auraku.

Langkahku membawaku masuk kedalam gang-gang yang sepi dan sempit.

"Aku memang cantik.."

"Aku dibuang dari langit tepatnya, hah." tawaku.

"Aku memang mempesona."

"Aku akan menjadi Malaikat maut bagi pria tersebut. Sungguh beruntung bukan?"

"Hah? Aku lebih baik dari itu."

"Susuk? Aku tak butuh itu. Keturunan Dewi Hera ada dalam darahku, wanita hebat yang bersanding dengan Zeus penggila wanita. Tentunya jiwa Afrodit yang juga penggila sex ada dalam diriku, tapi aku masih punya pribadiku yang lebih baik dari mereka. Dan.." langkahku terhenti saat melihat 2 lelaki yang menghalangi jalanku.

"Biasanya langkahku tak pernah salah membawaku." mereka mendekatiku lalu memegang kedua tanganku, menggeretku paksa.

"Apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku!" teriakku bak seorang yang tengah terancam.

"Terlalu disayangkan untuk membiarkan gadis cantik berjalan sendiri." pria itu tampak menjijikkan.

Rambutku dijambak, 'Oh tidak! Rambutku! Jika tak karena instingku kubunuh kalian sekarang juga!' batinku.

Mereka menyudutkanku dan bersiap memperkosaku. "Akhh! Menjauh dariku!!!" aku memberontak acak.

"Hey kalian, gadis itu meminta kalian menjauh" seorang pria yang cukup tampan muncul bersama banyak anak buahnya, datang sebagai pahlawan?

"Spike, geret mereka berdua ke kandang Pyo dan Cici." perintah pria itu.

"Kau tak apa Nona?" ia mendekat dan mengulurkan tangannya.

Aku meraih tangannya dan bangkit, sedikit membungkukkan tubuh untuk membenarkan High Heelsku dan semua mata tertuju padaku. Pemandangan yang indah? Dasar para mata keranjang.

"Apa kalian mengira aku pelacur! Cih, akan kuberi kalian uang untuk menyewa pelacur!" marahku.

"Maafkan anak buahku Nona, biarkan aku menebus kesalahan mereka. Mari.." pria itu menggiringku.

Aku mengikuti mereka yang ternyata sedang melakukan pertemuan, transaksi.

'Tepat waktu' aku mengedarkan pandanganku.

"Kau membawa orang asing!?" marah seorang pria yang duduk dideretan pria lainnya.

"Dia clear, dia kekasihku." jawabnya santai.

"Apa yang kau bawa?"

"Santailah Mr Park."

"Aku tak ingin berlama-lama disini Yoo Yongjae."

"Hey, asal uang cash ada dihadapanku semua ini tak akan lama disini~" Yongjae menyuruh anak buahnya membawakan koper emas mereka.

Saat koper-koper itu dibuka ada bubuk putih seperti tepung, aku masih terdiam dan terus mengamati.

"Yang kupesan Heroin!" marah Mr Lee.

Aku bangkit dan menoletkan serbuk putih itu masuk kemulutku, aku tersenyum. Kembali kutolet jemariku lalu kumasukkan kedalam mulut Mr Lee.

"Manis bukan? Bisa kau rasakan itu apa? Cepat bawa uangnya dan kita pergi." perintahku pada anak buah Yongjae, tapi mereka hanya terdiam menatapku.

Aku bangkit dan berjalan keluar, aku menunggu didepan dan mobil Yongjae sudah terpakir. Aku menunggu seperti orang bodoh, ah aku tak menyesali tindakanku tadi. Membosankan jika berlama-lama dengan mereka ditempat kumuh seperti ini.

"Kau tak masuk?" suara Yongjae mengusir gerutuanku.

"Kau akan membawaku?" aku bertanya tanpa menoleh.

"Hey, bukan sudah kubilang akan menebus perlakuan anak buahku? Dan tadi? Aku mengatakan kau sebagai kekasihku, tak apa bukan?" Yongjae memeluk tubuhku. "Kau yakin akan membawaku?" aku menoleh, wajahnya kini hanya beberapa centi. Bola matanya menatapku dalam seakan menunjukkan keyakinannya.

"Ayo, kau tak boleh melewatkan pertunjukkan menarik." ajak Yongjae yang mendorongku masuk kedalam Limosinenya.

Aku melangkah masuk dan ada mobil Audi hitam yang ku kenali, lihatlah wajah itu tersenyum padaku.

Kini kami duduk didalam mobil Limosine mewah milik Yongjae, ku sibukkan diriku menatap keluar jendela.

"Apa alasanmu membawaku? Apa karena aku wanita nakal yang bodoh?" tanyaku tanpa menatapnya.

"Kau bukan wanita nakal yang bodoh tapi wanita nakal yang pintar, dari pertama aku melihatmu kau sudah membuatku jatuh hati.."

"Ah rayuan murahan." ejekku.

"Hey, kau itu bagai candu untukku. Sekali aku melihatmu aku enggan berpaling~" rayu Yongjae yang semakin mendekatkan duduknya padaku.

"Hentikan rayuan murahanmu itu~" aku terkekeh iya malah memainkan jemari nakalnya dipunggungku.

"Semurah apapun rayuanku aku tetap menginginkan kau wanita nakalku~" Yongjae mengendus tengkukku, mencoba menggodaku lebih jauh.

"Jangan menggodaku~" aku mencoba menyingkirkannya tapi ia bersikukuh.

"Aku tau kau ingin Baby~" bisiknya nakal.

Bibirnya menempel didaun telingaku dan berhasil menggodaku dengan sentuhan-sentuhan kecilnya. Bahkan lidahnya meluncur menelusuri daun telingaku.

"Ahhh~" desahku terdengar saat ia meremas pelan dada kiriku.

"Desahanmu bahkan sangat menggoda~" ujarnya yang semakin menggodaku.

"Ja..ngan..sentuh!" pekikku pelan saat tangannya mencoba masuk keselangkanganku.

"Ahh..ahh..hen..tik..ahhh..nmmmh~" aku mencoba menahan tangannya yang semakin meremas milikku.

"Harusnya aku mendengar 'Jangan hentikan!'" ia semakin meremas dan merangsangkan tubuhku lebih dalam.

"Ohh.. Yongjae..ahh~" desahku kembali saat bibirnya menyapu nikmat leherku.

GLEK

Pintu mobil terbuka dan memunculkan si botak, Spike.

"Bos..oh maaf.. Kita sudah sampai." ujarnya yang langsung menutup pintu mobil kembali.

"Ck, bodoh!" umpat Yongjae. Aku masih dalam kondisi terangsang tak banyak berkomentar, hanya berbenah pakaian dan menyusul keluar Yongjae.

Yongjae berjalan enggan karena Spike mengganggu aktifitas kami. Setelah sampai dirumah yang cukup megah aku digiring menuju ruang bawah tanah, setiap jalan yang kulewati ada pemandangan dimana banyak pria yang memandangku dengan tatapan 'Ingin' aku tak peduli dan terus mengikuti Yongjae.

Saat kami sampai aku disuguhkan sebuah ruangan yang ada penjaranya dengan dua anjing yang terlihat cukup ganas, air liur mereka berceceran dan geraman mereka terdengar sangat jelas. Aku berdiri didekat Yongjae.

"Bawa dua manusia bodoh itu kemari!" perintah Yongjae.

Tampak dua pria yang tadi menggangguku tengah diikat dan dimasukkan kedalam penjara itu. Ini sungguh pemandangan yang indah, dua orang tadi diterkam oleh para anjing itu. Aku tersenyum lalu mendekat kedalam pelukan Yongjae.

Aku menatap matanya, "Cukup, aku ingin melanjutkan yang tadi. Kau sungguh gila!" ujarku.

Yongjae terseny um.

Kini aku berada dikamarnya, Yongjae asyik menghisap ganjanya sembari minum alkohol. Aku yang baru saja keluar kamar mandi berjalan pelan kearahnya hanya dengan menggunakan Lingier dan sexy mini dress yang transparan.

"Hah, kau ingin bermain denganku?! Lihatlah, kau membuatnya semakin sesak didalamnya!" Yongjae mengambil sebuah suntikan.

Aku duduk dipangkuannya, tepat mempertemukan miliknya dengan milikku. Kutahan desahanku, semakin kutahan semakin Yongjae menyeringai nakal.

Kurangkul lehernya lalu menatapnya, "Apa yang kau inginkan dariku?" tanyaku.

"Semuanya darimu~" jawabnya sambil mencuri ciuman dibibirku.

"Aku juga menginginkan semua darimu~" aku memeluknya, berbisik ditelinganya.

"Akan kuberikan apapun yang kau inginkan~" jawabnya tanpa berpikir panjang dan tanpa keraguan.

"Bahkan nyawamu sekalipun?" tanyaku pelan seperti desissan ular.

"Apapun." Yongjae menyuntikkan sesuatu ke punggungku.

"Shh.." desisku saat jarum itu keluar dari kulitku.

"Pasti sangat menyenang kan, mari kita fly bersama~" wajah Yongjae tampak sangat merangsang tertebih lagi aku merasakan ada sensasi aneh yang bergejolak ditubuhku.

'Oh, shit! Heroin!' pekikku dalam hati.

Author Pov

Kini Yongjae dan Baby terbang menuju titik kenikmatan bersama. Yongjae yang tampak teler karena Mariyuana dan minuman, Baby dengan Heroin yang disuntikkan Yongjae.

Baby menikmati saat memanjakan milik Yongjae, sungguh tekanan hasrat mereka yang kuat dengan dorongan 'perangsang'.

Baby dan Yongjae saling memuaskan satu sama lain hingga mereka tak merasa lelah sedikitpun karena permainan nakal, hebat dan panas selama berjam-jam mereka lewati.

Hanya kenikmatan yang mereka rasakan hingga pagi menjelang, rasa sakit? Itu akan tak terasa karena 'obat'.

Baby membuka matanya perlahan, ketukkan terdengar oleh telinga Baby dari pintu kamar. Baby masih enggan beranjak dari ranjangnya, terlebih lagi Yongjae yang memeluk tubuhnya.

"Siapa!?" teriak Baby.

"Spike Nona." jawab dari balik pintu.

"Masuk!" ter ak Baby.

"Maaf Nona hari ini Tuan Yongjae ada bisnis yang harus diurus di Thailand." jelas Spike tanpa menatap sepasang insan yang hanya tertutupi selimut.

"Oh~" Baby mengusap wajah Yongjae pelan.

"Hey bangun anak nakal, kerjaan menantimu~" Baby membangunkan Yongjae seperti anak kecil.

"Buat aku membuka mataku" pinta Yongjae malas.

CHUP

Baby mengecup bibir Yongjae cepat. Yongjae menggeleng.

"Ayolah~" rengek Baby. "Jangan membuat Spike berdiri terlalu lama~" jelas Baby.

Yongjae pun bangun dan langsung menindih tubuh Baby. Dilumatnya bibir Baby nikmat dan dalam, cukup lama terlebih lagi ciuman nakal Yongjae turun kebalik selimut. Tubuh Baby kembali dikerjai oleh Yongjae yang seakan tak pernah puas untuk terus menyentuh Baby.

"Yongjae~ hentikan! Spike dapat tontonan gratis!" pekik Baby yang menahan kepala Yongjae agar berhenti.

Yongjae pun bangkit dan pergi kekamar mandi. Kini tinggal aku dan Spike.

"Aku tak pernah melihat Tuan seperti itu." kaget Spike.

"Kenapa?" tanya Baby "Tuan tak pernah segila ini dengan seorang wanita, terlebih lagi menuruti tiap perkataan wanita." jelas Spike.

"Kalau begitu aku gadis yang beruntung" semburat kebanggaan tercetak di wajah Baby, walaupun ia sebenarnya tak benar-benar bangga.

"Baby, temani aku mandi lalu ikut bersamaku ke Thailand!" teriak Yongjae dengan kepalanya yang muncul didepan pintu.

"Huh?" kaget Baby.

"Aku tak mungkin meninggalkan kekasihku, kau adalah 'obat' yang harus kubawa kemana saja dan kapan saja."

"Dan Tuan tak pernah membawa wanita dalam urusan bisnisnya, kau sungguh hebat Nona." puji Spike yang langsung keluar.

Baby tersenyum lalu beranjak menuju kamar mandi, menemani kekasihnya bermain air.

###

Kini Baby sudah berada didalam pesawat pribadi Yongjae. Dan Baby tengah memeluk Yongjae, sekarang Yongjae seakan tak bisa terpisahkan dengan Baby.

Perjalanan selama beberapa jam tak terlalu melelahkan bagi mereka. Mereka hanya melanjutkan istirahat dan berbincang ringan beberapa waktu.

Landasan sudah terlihat dan bersiap landing. Saat turun mereka sudah ada mobil sport tanpa penutup atap yang akan membawa mereka kesuatu tempat.

"Kemana?" Baby bertanya pada Yongjae yang memeluk tubuh mungil Baby ditempat duduk penumpang.

"Melihat perkebunan kita." jawab Yongjae.

Perjalanan cukup jauh ditempuh dengan medan yang cukup menantang, naik turuh bukit dan tempat yang terjal. Waktu yang ditempuh pun tak tanggung-tanggung. Hingga mereka tiba disebuah perkebunan yang luas, sejuk dan banyak pekerja yang tengah berlalu lalang memetik dedaunan.

Baby merentangkan tangannya menghirup udara segar.

"Heroin, Mariyuana, Kokain..hebat." lirih Baby dengan senyuman manisnya.

"Hanya dengan baunya kau sudah mengerti, sangat hebat!" Yongjae memeluk tubuh Baby dan mereka menikmati pemandangan selama beberapa menit.

Mereka berjalan-jalan melihat perkebunan sembari mengawasi pekerjaan para pekerja. Baby terkesimah karena Yongjae membiarkan proses pembuat 'Obat-obatan' dengan cara tradisional. Baby dan Yongjae berjalan bersama, memetik beberapa dedaunan untuk di jadikan bumbu masakan. Yongjae berniat lebih lama bersama dengan Baby di Thailand, bekerja sekaligus bersenang-senang.

Rumah sederhana itu pun kini tak lagi sepi dan dingin. Mata Yongjae tak henti-hentinya memperhatikan Baby yang berlalu-lalang menyiapkan masakan didapur tapi yang diperhatikan malah tak mengerti dan tenggelam didunia. Sempat terlintas wajah seorang yang lalu, tapi Baby segera mengusirnya.

"Makanan datang~" Baby membawa beberapa piring ke meja makan.

"Humm, wangi sekali~" Yongjae pun bersiap menyantap makanan yang sudah siap.

"Bagaimana?" Baby menunggu komentar Yongjae tentang masakannya.

"Enak! Bagaimana bisa se-enak ini?" Yongjae tampak menyukai masakan Baby.

Baby tersenyum, menyendok makanannya. "Di Aceh Ganja bisa menjadi bumbu tambahan, dan untuk zat adiktifnya sendiri akan turun." jelas Baby.

Makan malam itu terlihat ramai dengan percakapan mereka berdua. Disisi lain seorang pria tengah memandang jauh kearah gemerlap malam kota Thailand, senyumannya terlihat puas tapi belum benar-benar puas.

Keesokan Pagi.

Yongjae dan Baby beserta anak buah Yongjae bersiap menuju Kota Thailand, melakukan transaksi besar-besaran. Mereka diundang disebuah Hotel berbintang. Yongjae menggandeng Baby mesra, saat sampai diruangan pertemuan sudah berdiri pria dengan Jas putih yang tampak elegan.

Yongjae berjabat tangan. "Yoo Yongjae." Yongjae memperkenalkan diri.

"Vils." pria itu tersenyum.

Baby ikut menjabat tangan. "Kekasihmu?" tanya Vils.

"My Opium." jawab Yongjae yang membuat Baby terkekeh.

Kini didalam ruangan ada Yongjae, Baby dan Vils.

"Aku sudah melihat perkebunanmu, aku akan membeli 1/4 dari lahanmu dan menaruh 1/2 saham dilahanmu." ujar Vils.

"Kau menaruh 1/2 sahammu dilahanku? Sepertinya itu jumlah yang banyak." jawab Yongjae.

"Sangat banyak? Bagaimana jika kita beli lahan di Ceko? Disana juga 'segitiga mas' Yongjae~" rayu Baby.

"Bukan ide yang buruk." Yongjae menanda tangani selembar kertas berisi perjanjian kotor.

"Sudah kusiapkan satu ruangan untuk kalian. 3 hari kau akan terima 1/2nya. Selamat bersenang-senang." Vils pun pergi meninggalkan Yongjae dan Baby.

Yongjae dan Baby memilih berjalan-jalan mengelilingi Bangkok. Berbelanja barang yang disuka dan menghabiskan waktu bersama. Tak lama waktunya pun tiba, Vils mentransfer ke-rekening Yongjae dan malam itu malam terakhir Yongjae dan Baby di Thailand.

Keesokannya Yongjae dan Baby kembali ke Korea dengan Jet pribadi Yongjae.

Baby Pov

'Sudah waktunya!' batinku.

Di Jet masih banyak Heroin yang tersimpan, aku dan Yongjae pun berpesta ria. Hingga kami benar-benar 'teler', kulanjutkan sedikit bermain-main dengan Yongjae.

"AKHHH..FUCK ME YONGJAE!!!" pekikku tak tahan.

Obat yang kusuntikkan terlalu banyak, kami berdua lepas kendali. Kami pun terbang ke langit menikmati sensasi hebat yang menyatu dalam pergumulan kami.

Yongjae kembali menyuntikkan 'Obat' dan saat itu juga aku mulai kecanduan. Waktuku ternyata meleset, aku semakin gila bersama Yongjae. Aku benar-benar bagai candu untuknya, tak henti-hentinya ia mencumbuku dengan menyuntikkan banyak dosis mulai dari Ganja dan Kokain.

Saat pergumbulan itu tak terkendali, inilah akhir dari semuanya. Yongjae Sakaw dan aku Over Dosis. Yongjae menjadikanku percobaan hebatnya hingga aku hampir mati, dan kau sangat beruntung Yoo Yongjae kau lebih dulu mati.

Saat kubuka mataku perlahan hanya ada sosoknya disampingku, tersenyum.

"Sudah sadar?"

"Seperti yang kau lihat." jawabku tak berdaya.

"Sudah berakhir."

"Dimana dia?" aku menatap pria itu.

"Tenang di Alamnya." pria itu mengusap kepalaku sayang.

"Sudah lama?" tatapanku kosong.

"3 hari yang lalu."

"Aku ingin melihatnya."

"Tidak! Kau tak boleh kesana!?" ia menahan tubuhku dan membantingku kasar.

"Vils!!!" teriakku.

Kini dengan kondisiku yang amat lemah aku hanya menatap batu nisan yang bertulis "Yoo Yongjae".

Ku letakkan setangkai bunga mawar.

"Hai Yongjae~" sapaku pada batu nisan itu.

"Bagaimana kabarmu? Apa kau tenang disana?" aku menatap langit lalu tersenyum.

"Maaf jika aku menjemputmu seperti ini, tapi bukankah kau yang menjemput kematianmu sendiri?" mendadak tubuhku bergetar, sontak aku jatuh dan berlutut dihadapan pemakaman Yongjae.

"Kau membuat tubuh ini menjadi rusak Yongjae-ah. Aku tahu, sangat tahu resiko ini. Tapi.." aku mulai terisak.

"Kau juga hampir membunuhku..hiks.." aku pun menangis.

Tak cukup lama aku menangis dan segera pergi karena tubuhku benar-benar merasa aneh. Saat aku melangkah keluar hembusan angin menerpa tubuhku, aura itu kembali hadir. Ku menoleh kebelakang, kulihat pohon besar ditengah-tengah pemakaman. Tidak ada. Kembali aku berjalan menuju mobil Limosine, disana sudah ada yang menungguku.

Author Pov

Baby dan Vils menuju kekediaman Yongjae. Baby menatap foto Yongjae senduh lalu memberi salam.

"Istirahatlah yang tenang." ujar Baby lalu beranjak pergi.

Spike menahannya, "Nona.." Baby menoleh lemah "Aku ingin istirahat, Spike." Baby pergi berlalu begitu saja.

"Tuan Vils?" Spike menjabat tangan Vils.

"Aku turut berduka atas Yongjae. Padahal ia akan membuat perkebunan baru di Ceko." Vils menatap foto Yongjae.

"Bukankah Tuan Vils memiliki 1/2 saham di Tuan Yongjae?" tanya Spike.

"Ya, jadi aku akan mengambil ahli untuk sementara." Vils tersenyum.

Baby berbaring diranjang kamarnya dan Yongjae. "Terlalu cepat atau terlalu lambat?" Baby memiringkan badannya.

Dilihatnya bayangan Yongjae tengah berdiri dijendela, menghalau sinar yang mencoba menembus masuk.

"Yongjae.." lirih Baby. Sosok itu pun berjalan mendekat, menyentuh kepala Baby sayang.

"Tak apa aku ada disini, tidurlah.." suara itu terdengar parau dan samar.

Baby memejamkan matanya, ia menangis dalam tidurnya sembari tersenyum. Vils memandang Baby dengan tatapan yang tak dapat dimengerti.

Waktu berlalu begitu saja, saat Baby membuka matanya ia mendapati dirinya berada didalam kamar Vils. Pulang kerumah Tuanmu? "Mimpi indah?" Vils muncul dari kegelapan dan berdiri disinari oleh cahaya bulan yang masuk dari jendela.

"Hng?" Baby tampak masih belum sadar sepenuhnya.

"Kau hampir mati dibuatnya, aku tak suka itu!" Vils menyengir.

"Hampir." Baby memegangi kepalanya.

"Hampir? Tsk." Vils melempar gelas bir yang ada ditangannya.

PRAAANGGG

Baby menunduk, memalingkan wajahnya. "Kau bilang hampir!?" Vils mencekram rahang Baby.

Baby tak berkutik, mata mereka bertemu. Tergambar kebencian dimata Vils. "Bahkan kau kembali menangis dalam tidurmu! Karenanya!? Kau menangis untuknya Baby!!!???" Vils berteriak tepat diwajah Baby.

Baby memalingkan wajahnya lagi, menghindari amarah Vils. Tapi ia malah semakin menyulut amarah Vils. Vils pun melepaskan semua amarahnya pada Baby, Vils mencumbu Baby tiada ampun. Mantra-mantra dan perjanjian terlarang kembali terucap setiap penyatuan mereka. Inilah kemarahan Vils yang dirasakan Baby untuk pertama kalinya, sungguh menyakitkan dirinya. Seperti terkoyak-koyak dimangsa serigala. Rasa haus akan sentuhan dari Baby membuat Vils semakin menggila menusuk dalam dan lebih dalam lagi.

Baby memejamkan matanya menunggu hari esok, dan berharap penyiksaannya berakhir.

A few days.

Baby tengah melihat sederetan buku-buku tentang kesehatan. Mata Baby bertemu dengan mata orang itu, mereka tersenyum bersama. Baby mengambil beberapa buku lalu pergi membayarnya pria tadi pun ikut mengantri. Baby pun keluar bersamaan dengan pria itu.

DORRR

Suara tembakan terdengar, tubuh Baby limbung. Pria dibelakangnya menahan tubuh Baby, mata Baby menutup perlahan. Darah segar pun menetes.

"Perkenalkan aku Moon Jongup, aku akan merawatmu." ujar pria yang tengah membungkuk memberi salam pada seorang gadis yang tengah berbaring lemah dengan alat bantu.

"Apa kabarmu hari ini?" pria bernama Jongup itu duduk.

"Kapan kau akan bangun?" Jongup menatap gadis itu.

"Aku menyukai senyumanmu. Siapa namamu?"

"Apa kau bisa tersenyum lagi untukku?"

"Boleh kutahu namamu?"

Tak ada jawaban.

"Maafkan aku.." lirih Jongup.

"Terima kasih.." Jongup mulai meneteskan air mata.

"Saat kau terbangun aku akan mengabulkan apapun yang kau inginkan sebagai tanda maaf dan terima kasihku." janji Jongup.

"Tak seharusnya kau terbaring disini.." Jongup masih menangis.

Vils berjalan dengan angkuh dan penuh percaya diri, ia tersenyum.

".. Ia tak akan mati semudah itu, jiwanya sudah kulindungi dengan kekuatan Demon.."
To Be Continue

Comments

Popular Post

Megumi Aihara Profile [Ulzzang Indonesia Girl]

Now is Megumi Turn~ Question and Answer with Megumi, Ulzzang Indonesian. Q              : Introduce please~ A              : Megumi Song Real Name: Ria Angriani Nick Name/Cyber name: Aihara Megumi (Gummy) D.O.B : 11 Juli 1991 Blood Type: B Race: Indonesian Country: Makassar, Indonesia.   Q          : Tertarik dengan dunia per-Ulzzangan dan Cosplay? Kenapa? A          : Well, sebenarnya ga tertarik sih sm Ulzzang awalnya, lebih ke cosplay ama fashion street di Jepang. Awal tau ulzzang2an pun dari temen, lewat video tutorial makeup di hpnya, iseng iseng di coba sendiri makeup nya, di abadiin lewat kamera *lol*, gatau juga kenapa ada yang suka sm foto2 saya. Iseng aja sih itu sebenarnya Kalo soal tertarik, mungkin karena mereka unik, berani tampil beda di depan orang banyak Q          : Oh begitu Jadi lebih ke Cosplay. Untuk make-up sendiri suka make-up Cosplay atau Ulzzang? A              : Hmm.. Ulzzang.. Lebih simple .. karena makeu

Ajushii rasa Oppa

Halooo disini Jijun membawakan Ajushi-ajushi yang membakar jiwa nan raga hihih. Bahkan umur mereka itu sperti hanya angka dengan wajah yang semakin menua tapi semakin panasnya sungguh menyinari hari-hariku. Selain tampan, kebanyakan dari mereka adalah Aktor dan memiliki ABS yang merusak pikiran setiap wanita. Yuk kalian yang mau tau Ajushi rasa Oppa versi Jijun ini, jangan lupa siapin stock oksige yak.  Penyegar ruangan, hirup banyak-banyak yak!  Ji Sung   (born Kwak Tae-geun on February 27, 1977) is a   South Korean   actor. He is best known for his roles in the   television dramas All In   (2003),   Save the Last Dance for Me (2004),   New Heart   (2007),   Protect the Boss (2011),   Secret Love   (2013),   Kill Me, Heal Me (2015),   Defendant   (2017), and the film   My PS Partner   (2012).

Review Chica Y CHico Nude Fantasy Whitening Cream

Review Chica Y Chico Nude Fantasy Wh i tening Cream So halo lagi untuk wanita dari manapun kalian berasal, kali ini Jijun kembali mereview suatu prodak yeay skincare korea lagi dan ini adalah salah satu produk dari brand Chica Y Chico Nude Fantasy Whitening Cream. Dan tentunya mungkin agak sedikit panjang, yuk mari kita simak melalui bagmbar berikut. Packing & Texture   Packingnya sangat lucu ya, dan produk ini cukup cantik bagiku dan teksturnya lembut dan memiliki aroma yang enak seperti susu dan campuran bunga lainnya  tapi rasanya aneh (gak sengaja kejilat tangan sendiri pas habis pakai ini cream . Sayang setelah diaplikasikan ke wajah, malah jadi lengket tapi setelah diberi loose powder udah engga.  Cream  ini berbentuk jar berisi 55ml.

G-Dragon Coup De'etat is Illuminati?

  Okay disini saya sedikit kaget, dan berteriak 'Ah GD oppa!?'. Album baru GD kali ini benar-benar membuatku sangat terkejut, dan sisi illuminati disini sungguh kental. wow, kalian tahu apa arti dari COUP DE'ETAT? setelah saya search dan yeah  Kudeta berarti merobohkan legitimasi atau pukulan terhadap negara adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan. Kudeta akan sukses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan milite. Tahu bukan

Korean Drama dari tahun ke tahun

Halooo, apa kabar chingu-duel~. Jijun kembali disini ingin berbagi dengan kalian nih tentang drama korea dari tahun ketahun. Atau awal mulanya Jijun nonton drama koriya, dan ini adalah drama yang pernah Jijun lihat dan Jijun lampirkan review barang kali kalian mau flash back nonton ulang dramanya karena kangen tokohnya atau jalan ceritanya, bahkan chemistry dari para aktor/aktrisnya. Dan pasti kalian tahu bukan drama korea kadang susah ditebak, baper abis atau bikin jungkir balik penonton. Yuk kita simak. Jijun akan membagi drama-drama tersebut dibagiannya masing-masing.
© 2017 Our Memories. Designed by Eirudo.All rights reserved.