-->
Your Blog Image

[Fanfiction] Host Baby 2





Author Pov

Seorang pria tengah berdiri dihalte bus, pandangannya kosong. Entah sudah berapa lama ia berdiri disana, seiring hujan yang semakin lebat. Ia tak beranjak. Lama, sangat lama. Tak ada pergerakan sedikitpun darinya walaupun bajunya sudah sangat basah, tubuhnya juga diterpa hujan. Tak dihiraukan tatapan orang yang berlalu lalang, menatapnya dengan tatapan heran.

Saat hujan mulai berhenti seiring matahari yang telah hilang dari peredarang bumi bagian Selatan itu, pria itu pun tak juga hilang dari tempatnya.

Tap, tap, tap..
Langkah high heels terdengar. Sebuah payung pun menutupi tubuh pria itu.

"Hujan sudah mulai berhenti.." ujar seorang gadis yang berdiri disebelahnya. Pria itu menoleh.

"Aku tahu kau pria yang kuat, jadi berhentilah seperti ini." ujar gadis itu lagi.

Sang pria hanya tersenyum miris.

"Dia tak akan kembali. Apapun cara yang kau gunakan, ia tak akan kembali.."ujar gadis itu lirih.

Tatapan mereka kini bertemu, dan perkenalan singkat menjalin hubungan baik. "Hujan yang membawanya pergi, aku tak percaya ia pergi secepat ini.."

"Kehilangan orang yang dicintai memang membuat tak ingin lagi mengenal dunia.."

"Kita berjanji untuk saling bertemu sewaktu itu, dan sampai sekarang ia tak kunjung datang. Aku terus menunggunya.."

"Itu akan membuatmu sakit, sakit yang amat mendalam. Berhentilah menunggunya yang tak akan pernah datang.."

"Dia tak mencintaiku! Dia meninggalkanku!!!"

Pria itu menangis dan menjerit histeris, sang gadis hanya memeluknya. Memberinya kekuatan dalam pelukan tangan kecilnya.

"Kau harus hidup dengan baik tanpanya, Daehyun-ah."

"Aku tak bisa hidup tanpanya Queen-ah!!! Tak bisa, hiks..hiks.." Daehyun menangis semakin menjadi. Tangisannya terdengar samar karena diluar tengah hujan.

"Jagalah hatimu untuknya, tetaplah hidup untuknya." ujar gadis yang bernama Queen itu.

Daehyun mengerjapkan matanya, semua mata masih memandangnya.

"Itu mungkin pertemuan yang cukup singkat. Kurasa ia melihatku seharian penuh di Coffe Shopsebrang halte."

"Pantas saja aku tak mendapat kabar selama beberapa waktu dengan Queen." celetuk Yongguk.

"Ah, bagaimana selanjutnya?" Yongjae seakan menuntut penjelasan yang lebih mendetail.

Kembali Daehyun memutar film yang tersimpan baik dalam kenangannya.

"Selama beberapa waktu ia menemaniku, menguatkanku dengan berbagai caranya. Membuatku menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.." Daehyun tersenyum.

Tampak dua orang tengah bergumul ria, menyatukan tubuh membuat suatu perjanjian dengan masing-masing hal yang mereka miliki. Perjanjian yang tak tampak tertulis, hanya lisan dan tergambar jelas ditubuh masing-masing.

Daehyun pun kini mau bertahan hidup untuk Queen, menjaga hatinya juga untuk gadisnya yang meninggalkannya. Usaha Queen tak sia-sia untuk membujuk Daehyun agar tetap bertahan tanpa gadis yang ia cintai, walaupun kini cinta Daehyun mulai tumbuh untuk Queen. Ada tempat tersendiri untuk Queen dihatinya. Saat hati Daehyun semakin kuat untuk Queen, dengan tegas Queen menyuruhnya untuk mengubur perasaan itu dalam-dalam.

"Dengarkan aku! Apa semudah ini aku mendapatkan hatimu? Bagaimana jika aku sudah mendapatkan hati dan tubuhmu aku membuang semua itu disaat aku sudah bosan dan tak butuh!?"

"Queen, mengapa kau mengatakan hal ini?"

"Kau boleh memberiku tubuhmu tapi tidak dengan hatimu! Aku sudah peringatkan itu sebelumnya."

"Queen.."

"Besok datang ke tempat ini, akan kuajari kau cara memilih wanita yang baik dan lebih dariku." Queen memberikan secarik kertas dan pergi meninggalkan Daehyun yang terpaku.

"Kau sudah lebih dari cukup untukku Queen.." lirih Daehyun.

"Dan disinilah aku berada, pria tampan yang suka memilih-milih wanita. Bermain dengan uang, tubuh bahkan hati mereka." bangga Daehyun pada Host lainnya.

"Hhh, apa yang tak Daehyun dapatkan dengan wajah tampannya itu ck." iri Jongup.

"Hahaha, baiklah sekarang waktumu membukan kenanganmu Yongjae." ujar Daehyun. Mata Yongjae tak berkedip saat wanita itu melepas pakaiannya satu persatu dan menggantinya dengan mini dress yang berwarna merah menyala.

"Pfft, hey hey hey. Apa kau mencoba menggodaku?" gerutu Yongjae.

"Apa aku tampak menggoda?" balas wanita itu santai.

"Jelas-jelas kau mengganti pakaianmu dihadapanku."

"Jelas-jelas ini ruang ganti dan kau! Mengintipku!" tuduh wanita itu pada Yongjae.

"Hah, kau sungguh.." ucapan Yongjae terhenti saat wanita itu dihadapannya, menatap Yongjae. Dalam.

"Apa?" wanita itu menatap lebih dalam, menunggu jawaban Yongjae.

"Su-s..sah ditakhlukkan.." jawab Yongjae tergagap.

Baru kali pertama Yongjae menemukan wanita seperti ini dan membuat Yongjae gugup. Padahal biasanya Yongjae tak seperti ini jika ingin bermain-main dengan seorang wanita.

"Mau temani aku malam ini?" tanya wanita itu.

"Eng..tent..u.." Yongjae tampak takhluk dengan ucapan wanita itu.

Wanita itu berjalan terlebih dahulu dan diikuti Yongjae. Mereka masuk ke sebuah kamar dan Yongjae pun tersadar, ternyata wanita ini mengerti maksud Yongjae.

"Mau ku ambilkan minuman?" tawar sang wanita.

"Tentu." Yongjae tersenyum dan mengikuti wanita itu.

"Cocktail Yongjae-shi?" tawar wanita itu.

"Wow, tau namaku?" Yongjae menerima Cocktail dan meminumnya perlahan.

"Siapa yang tak tahu Yoo Yongjae sang playboy? Apa yang tak Queen tahu tentang dirimu." wanita bernama Queen itu duduk diatas pantry sembari meminum-minumannya.

"Nama yang bagus Queen~" Yongjae mendekat dan mengendus-endus tubuh Queen.

"Mari bertaruh." tawar Queen.

"Baiklah." Yongjae mulai semakin mendekatkan tubuhnya pada Queen.

"Jika kau bisa menakhlukkanku, aku akan menjadi budakmu. Dan jika tak bisa, kau tahu bukan?" Queen meletakkan tangannya di dada Yongjae dan mengusapnya.

"Aku akan menjadi budakmu. Hmm, menarik~" Yongjae mencium bibir Queen, tangan Queen melepas jas hitam yang dikenakan Yongjae.

Semuanya berawal dari minuman, bibir, dan seluruh tubuh. Ciuman itu semakin panas dan membawa mereka lebihjauh untuk melakukannya. Tangan Yongjae meraba tak pasti paha Queen dan menyelusup masuk memeriksa apa didalam sana aman? Dan dugaan Yongjae benar. Queen tak memakai underwear dan itu membuat Yongjae tersenyum nakal.

"Ini akan sangat menarik." bisik Yongjae pada daun telinga Queen.

Tangan Yongjae yang lain masih memegang Cocktail, pikiran nakalnya membawanya pada permainan yang pasti akan sangat memuaskan baginya.

Ditumpahkannya Cocktail pada bagian dada Queen yang sudah terbuka karena ulah Yongjae, tangan lainnya mengambil secakup es dan menyelipkannya di selangkangan Queen.

"Ahhh..hmmm.." desah Queen saat es itu menyentuh miliknya.

"Ini adalah sensasi panas-dingin." bisik Yongjae yang langsung menggarap tubuh Queen.

Menghisap nipple Queen bergantian dengan rasa Cocktail yang memabukkan. Ledakkan panas-dingin saat milik mereka disatukan. Mereka bermain sepanas mungkin dan sedingin mungkin hingga pagi tiba.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi, Yongjae tertidur diranjang sedangkanQueen masih terbaring dipantry. Queen menatap Yongjae yang masih tertidur pulas lalu tersenyum. Ia segera menuju kamar mandi dan mengganti pakaiannya lalu bergegas pergi.

Saat Yongjae terbangun yang ditemukan Yongjae hanya secarik kertas.

"Sungguh malam yang hebat, kau kalah taruhan. Datanglah ketempat ini."

Yongjae tersenyum kecut, dia kalah taruhan dengan seorang wanita. "Setidaknya mungkin akan sangat menarik menjadi budaknya." Yongjae menatap sekeliling ruangan yang cukup berantakan karena ulah mereka semalam.

"Dan disinilah ia membawaku, menjadikanku budaknya. Hahaha" Yongjae menutup cerita tentang kenangannya dengan tertawa.

"Ckck, pantas saja. Kau hebat dalam hal bercinta Hyung, tapi kau tak cukup hebat untuk menakhlukkan Queen." ujar Jongup.

"Kau terlalu iri dengan Hyung-hyungmu ini, bagaimana denganmu Jongup-ah?" tanya Yongguk.

"Tak ada yang special, tapi cukup berkesan.Sewaktu itu.."

Jongup tengah berdandan rapi dan membawa Bunga dan Coklat dimasing-masing tangannya. Tampak ia tengah menunggu seseorang. Cukup lama ia menunggu dengan segenap kegugupannya. Dan orang yang ditunggu pun tiba.

"Noona, kau sudah datang?" Jongup tersenyum pada gadis itu.

"Apa yang ingin kau bicarakan Jongup-ah? Aku tak punya banyak waktu." ujar gadis itu langsung pada Jongup.

"Sebenarnya, aku sudah menyukaimu lama Noona. Kau tahu itu bukan?"

"Lalu?"

"Maukah Noona menjadi pacarku?" Jongup berlutut sembari memberikan Bunga.

"Maaf Jongup, sepertinya tidak bisa." tolak gadis itu.

"Kenapa Noona? Bukankah selama ini aku selalu berkorban untukmu? Memberikan apapun yang kau mau?" Jongup bangkit.

"Ada yang bisa lebih darimu."

"Noona.."

"Sudahlah, kau tak akan pernah mendapatkanku."

"Lee Minyoung!" Jongup memanggil gadis itu yang berlalu .

Jongup pun menunduk, sedih. Dia hendak menangis tapi terhenti tatkala seorang wanita mendekatinya.

"Jangan menangis seperti seorang pecundang! Untuk apa kau menangisi wanita seperti itu, tak ada gunanya. Kau bisa dapatkan lebih baikdarinya." ujar wanita itu.

Jongup menatap wanita itu, "Benarkah?" tanya Jongup tak percaya.

"Akan kuajari bagaimana mendapatkan gadis yang lebih darinya. Bahkan kau bisa tunjukkan padanya kau bisa memikat gadis yang lebih darinya."

"Terima kasih, eumm.."

"Queen. Panggil aku Queen. Datanglah ketempat ini." wanita yang bernama Queen(lagi) itu memberikan secarik kertas, sebuah tempat.

"Gadis-gadis Jepang menunggumu. Tiketnya sudah kukirim dirumahmu." Queen pun pergi.

"Qu-een??? Kau tahu rumahku??" Jongup terheran.

Coklat dan Bunga yang ada ditangannya menghilang dan sudah berada ditangan Queen. "Terima kasih untuk Bunga dan Coklatnya. Aku menerimamu~" teriak Queen dari kejauhan.

Dan disinilah mereka semua bertemu satu persatu, saling mengajari satu sama lain walaupun mereka mempunyai rahasia tersendiri untuk memikat para wanita.

"Tapi Hyung Himchan hyung?" tanya Junhong penasaran.

"Itu beda lagi Junhong-ah." ujar Daehyun.

"Beda?" heran Junhong.

"Yup, Himchan hyung satu-satunya yang sempat menakhlukan hati Queen. Tapi tak berlangsung lama." jelas Yongjae.

"Dari mana itu dimulai?" tanya Junhong yang masih penasaran.

"Sebelum Daehyun dan lainnya direkrut Himchan sudah ada dibelakang Queen. Setelah Queen berakhir dengan kekasihnya sebelumnya, Himchan datang dan menyembuhkan luka hati Queen walau tak sepenuhnya sembuh. Aku tak mampu menyembuhkan hatinya.." lirih Yongguk.

"Tapi setidaknya ada kau disisinya itu sudah cukup baginya Hyung." Jongup menepuk bahu Yongguk, menguatkan.

"Kenapa kalian begitu setia pada sosok Queen?" tanya Junhong.

"Masing-masing dari kami punya sesuatu yang ada dalam diri Queen yang membuat kami setia." jelas Daehyun.

"Saat kau mengenalnya kau pasti akan mengerti." ujar Yongguk.

"Baiklah aku akan berusaha mendekatinya~" senang Junhong.

"Hahaha lihatlah anak ini. Ia tak mengerti bahwa Queen sudah menyukainya dari awal." ujar Yongjae.

"Benarkah Hyung?" kaget Junhong.

"Kau tahu caranya menatapmu? Berbicara denganmu?" Yongguk. "Dan kau akan menjadi mainan barunya~" ujar Daehyun.

"Tapi kau harus berurusan dengan Himchan, walaupun sebenarnya sudah berakhir~ tapi Queen masih belum bisa berdiri sendiri tanpa Himchan." jelas Yongjae.

"Sama halnya seperti kami yang merangkak mencari pegangan hidup kami." jelas Yongguk.

"Baiklah, kurasa cukup sampai disini. Mari istirahat dan sampai bertemu nanti malam." Yongjae meninggalkan tempat dan masing-masing dari mereka kembali keruangan mereka, kamar tidur mereka.

Dan Junhong masih ditempat, berfikir. Entah apa yang dipikirkannya saat ini sampai ia tak tahu bahwa Club akan kembali buka.

"Junhong-ah, kau tak istirahat?" tanya Yongguk kaget karena Junhong tak beranjak dari tempat duduknya.

"Tidak hyung, aku sibuk memikirkan sesuatu." jawab Junhong.

"Apa yang kau pikirkan sampai kau lupa jam istirahat. Cepat bergegas, sebentar lagi Club akan buka." perintah Yongguk.

Dengan malas Junhong pun bangkit dan bergegas menyiapkan diri. Tak berselang lama para tamu datang danpara Host menyambut mereka dengan hormat tak terkecuali Junhong dengan gayanya yang malas-malasan.

Para Host kini tengah duduk dikelilingi oleh para wanita dan mereka tak segan-segan menggoda Junhong yang terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Hey, dimana kalian mendapatkan anak kucing ini?"

"Ah kenapa ia sangat menggemaskan~?"

"Apa ia pintar bercinta?"

Suara wanita-wanita itu tampak menginginkan Junhong tapi saat itu pula datang Queen bersama Himchan.

"Maaf Nyonya-nyonya, dia harus bersamaku malam ini." ujar Queen.

"Lama tak berjumpa Nona-nona." Himchan menarik tangan Junhong dan menggantikan posisi Junhong.

Himchan pun bersenang-senang dengan para wanita itu, tentunya dengan uang mereka. Dan Queen membawa Junhong ke kamar Queen.

"Masuklah." perintah Queen.

"Terlalu cepat untukmu melayani wanita-wanita seperti mereka."

"Apa yang membuat para Hyung takhluk padamu?"

"Saat hyung-hyungmu sudah mengajarimu dengan baik kau harus melewatiku, apa kau lulus ujian atau tidak." "Sepertinya mereka memberikan seluruh tubuh, jiwa dan kesetiaan mereka padamu."

"Hidup didunia ini sangat kejam, kau bahkan tak tahu kekejaman apa yang dunia ini berikan pada kita."

"Tapi apa sangat menyenangkan bermain-main dengan tubuh dan hati mereka?"

"Aku lelah, aku akan tidur."

"Baiklah aku juga akan tidur, cerita mereka tapi pagi sungguh membuatku berfikir banyak."

Queen menuju ranjangnya dan Junhong mengikutinya, saat Queen hendak berbaring Junhong merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Queen menjadi bantalannya.

"Aku jadi penasaran kenyamanan seperti apa yang para Hyung terima darimu."

"Cih, dasar anak kecil! Kau belum tahu tentang orang dewasa!"

"Noona, bisakah kau tenang sedikit? Kau hampir merusak gendang telingaku."

"Anak macam apa kau ini!"

"Yak Noona, diamlah! Aku ingin tidur!" Junhong pun memejamkan matanya.

Queen menghela napas panjang, ternyata anak asuhnya yang satu ini 'Uniqe' dan berbeda dari yang lainnya. Bukan maksud membeda-bedakan hanya saja itutampak jelas dan anak ini cukup menyebalkan!

Queen pun mengusap puncak kepala Junhong, lembut. Ia tersenyum, "Tiduk yang nyenyak. Temukan apa yang kau cari dialam bawah sadarmu." bisik Queen sembari memberikan kecupan selamat malam.

Tanpa diketahui Queen, Junhong tersenyum hatinya berbisik 'Jadi seperti ini? Tidak buruk.'

Saat pagi menjelang Himchan masuk kekamar Queen dan menemukan Queen terjaga saat Junhong tidur dipangkuannya.

"Kau tidak tidur?" tanya Himchan dan dijawab gelengan oleh Queen.

"Kemarilah, aku tahu kau lelah dan butuh istirahat." Himchan mengulurkan tangannya.

Queen melirik Junhong, dipindahkannya kepala Junhong. Dan kini Queen berada dalam pelukan Himchan menuju ruangan Himchan. Saat melewati para Host Himchan menyuruh Yongguk untuk menyiapkan bubur karena sepertinya Queen sedang sakit.

"Oh, Daehyun-ah bukankah anak itu tanggung jawabmu!? Kau harus mengajarinya dengan benar!!" geram Himchan.

"Ngg.. Sudahlah Himchanie, ayo bawa aku." pinta Queen.

Semua pegawai tampak cemas terkecuali Junhong yang masih tertidur dengan pulasnya.

Yongguk berkacak pinggang, dengan sabar ia membangunkan Junhong. Dan para Host lainnya turut ikut membantu membangunkan Junhong.

###

Kini Junhong tengah duduk dikursi terdakwa, ia tengah dikerubungi para Hyungnya yang siap menerkamnya kapanpun itu.

"Kau membuat kesalahan, ck." kesal Daehyun.

"Kesalahan fatal~" Yongjae menggelengkan kepala.

"Tidak seharusnya kau melakukan ini pada Queen kami." wajah Jongup sedih.

"Bersyukur karena Queen masih menyukaimu. Dia akan kembali dalam beberapa hari." ujar Yongguk.

"Apa yang terjadi pada Queen, hyung?" Junhong tampak cemas.

"Dia sakit. Himchan pergi membawanya selama beberapa hari." jelas Yongjae.

"Kau harus berubah jadi lebih baik saat Queen kembali. Kami semua akan mengajarimu. Kau! Harus bisa membuat Queen senang!" tegas Yongguk menunjuk wajah Junhong.

"Haruskah?" tanya Junhong seperti orang tolol.

"Itu salah satu alasan kenapa kau berada disini!" tegasYongguk.

"Baiklah-baiklah aku mohon bimbinganmu para Hyung." ujar Junhong sembari menunduk.

Dan kini para Host sibuk mengajari Junhong. Cara memilih minuman, membuat minuman, bertutur kata pada wanita, memperlakukan seorang wanita, bahkan berbagai cara memikat wanita. Berbagai gaya bercinta pun tak luput mereka ajarkan tapi Junhong tetap masih tak boleh melakukan hal itu, pengecualian jika Queen yang memintanya.

"Queen adalah primadona, bahkan semua pria yang dia inginkan bisa ia takhlukan dengan caranya sendiri." Yongjae.

"Dia gadis yang cantik, pintar, elegan. Berkelas, sangat berkelas." Daehyun.

"Apapun bisa dia miliki, aset ini, perusahaan besar atau apapun itu." Jongup.

"Jangan mencintainya jika ia tak menyuruhmu." Yongguk.

"Menurutlah apapun yang Queen katakan!" ujar Yongguk, Daehyun, Yongjae dan Jongup bersamaan.

Junhong membenarkan dasi kupu-kupu bermotif bintik mengkilap, ditalinya sepatu miliknya, dibenarkan pula jas putih legamnya. Ia membuka pintu dan sudah adabarisan wanita yang sedari tadi menunggunya.

"Hey tampan~"

"Lihatlah kau tampak seperti kelinci yang nakal dengan topi itu~"

"Dasi yang lucu~"

"Bermainlah bersama kami adik kecil~"

Rayuan itu terus terdengar seiring dengan langkah Junhong. Junhong pun berbalik, "Maaf Nona-nona, aku ada tamu. Nanti kita akan minum bersama jika aku ada waktu" Junhong membungkuk memberi salam dan pergi berlalu.

Saat Junhong telah pergi para wanita itu berteriak histeris, berbica dengan seorang Junhong itu sudah sangat beruntung apalagi bisa minum bersamanya. Keajaiban.

Kini Junhong duduk ditengah-tengah sembari menemani para wanita dan juga ada para Host lainnya.

"Hey, kau semakin tampan~" goda Yongjae.

"Setidaknya para wanita punya selera mereka masing-masing~" ujar Junhong.

"Club semakin ramai, sepertinya ada yang menarik mereka kemari." ujar Daehyun.

"Bawakan aku Susu Soda dengan Cream Vanilla sebagai Toppingnya~" teriak Junhong.

"Oh minuman favorit si kecil~" goda seorang wanita. Saat mereka bersenang-senang tak disangka Queen dan Himchan datang.

"Lama tak berjumpa anak-anak. Menikmati waktu tanpaku?" sapa Queen.

Semuanya pun bangkit dan memberi hormat, dan Junhong? Tetap sama. Duduk santai tak menghiraukan.

"Kerja kalian bagus." puji Himchan.

"Ya Hyung. Mau bergabung?" tawar Daehyun.

Himchan melirik jamnya, "Tak ada waktu, aku masih ada urusan. Aku hanya mengantarkan Queen karena ia merindukan kalian." ujar Himchan.

"Kalian bersenang-senanglah besok masih ada waktu, akan kuantar kau." Queen menggandeng Himchan.

"Tidak, aku bisa sendiri. Kau istirahatlah." perintah Himchan.

Raut Queen tampak kecewa tapi segera terhapus saat Himchan mengecup kening Queen dan bibir Queen cukup lama. "Aku akan merindukanmu beberapa waktu~" bisik Himchan dan berlalu pergi.

Para tamu pun semakin datang dan memenuhi Club ini. "Kalian akan mendapatkan beberapa teman baru, mereka ada dibawah. Mereka pindahan dari Club kita yang ada di Korea. Oh ya satu lagi, Club ini akansegera dipindahkan." jelas Queen.

"Maksudmu Queen?" kaget Jongup yang tak dapat menyerap perkataan Queen.

"Kasino." Queen tersenyum lalu pergi.

Dan benar yang menarik para pengunjung datang karena ada Host tambahan, mulai dari yang berwajah cukup cantik, tubuh yang memiliki tatto, tubuh kecil yang menggemaskan, atau sikap seperti wanita yang membuat penasaran? Niel, Byunghun, Minsoo, Ricky, Changjo, Chunji, Rokhyun, dan beberapa wajah baru lainnya.

Queen berada dalam ruangannya sekarang, dipejamkan matanya sebentar menikmati sunyi ruangannya.

"Kau menikmati perjalananmu dengan Himchan hyung?" tanya Junhong yang tiba-tibu muncul memeluk tubuh Queen dari belakang.

"Menyingkir dariku." perintah Queen.

"Kau kira aku seperti Host lainnya yang selalu menuruti perintahmu?" bisik Junhong.

"Ck, lepaskan aku!" Queen memberontak.

Tapi semakin Queen memberontak, semakin Junhong memeluknya erat.

"Choi Junhong!!!" teriak Queen.

"Teriakan itu tak terdengar indah ditelingaku, bagaimanateriakan itu ku ubah menjadi desahan yang indah?" bisik Junhong.

Lama terdiam Junhong pun mendorong tubuh Queen kedinding. Diciumnya bibir Queen dan ditahannya satu tangan Queen keatas, mengunci pergerakan Queen. Tangan Junhong meremas tak pasti milik Queen yang membuat Queen menggeleng gusar.

"Nikmati saja~" bisik Junhong menggoda di daun telinga Queen.

"Ahh, tidak Junhong..ngggg" desah Queen sudah terdengar indah ditelinga Junhong.

"Ini pelajaran untukmu karena menganggapku seperti anak kecil~"

Dan malam yang panjang pun dilewati dengan desahan Queen yang menikmati hukumannya. Dan para Host? Mereka bertepuk tangan karena kemampuan Junhong.

FIN


Comments

Popular Post

Megumi Aihara Profile [Ulzzang Indonesia Girl]

Now is Megumi Turn~ Question and Answer with Megumi, Ulzzang Indonesian. Q              : Introduce please~ A              : Megumi Song Real Name: Ria Angriani Nick Name/Cyber name: Aihara Megumi (Gummy) D.O.B : 11 Juli 1991 Blood Type: B Race: Indonesian Country: Makassar, Indonesia.   Q          : Tertarik dengan dunia per-Ulzzangan dan Cosplay? Kenapa? A          : Well, sebenarnya ga tertarik sih sm Ulzzang awalnya, lebih ke cosplay ama fashion street di Jepang. Awal tau ulzzang2an pun dari temen, lewat video tutorial makeup di hpnya, iseng iseng di coba sendiri makeup nya, di abadiin lewat kamera *lol*, gatau juga kenapa ada yang suka sm foto2 saya. Iseng aja sih itu sebenarnya Kalo soal tertarik, mungkin karena mereka unik, berani tampil beda di depan orang banyak Q          : Oh begitu Jadi lebih ke Cosplay. Untuk make-up sendiri suka make-up Cosplay atau Ulzzang? A              : Hmm.. Ulzzang.. Lebih simple .. karena makeu

Ajushii rasa Oppa

Halooo disini Jijun membawakan Ajushi-ajushi yang membakar jiwa nan raga hihih. Bahkan umur mereka itu sperti hanya angka dengan wajah yang semakin menua tapi semakin panasnya sungguh menyinari hari-hariku. Selain tampan, kebanyakan dari mereka adalah Aktor dan memiliki ABS yang merusak pikiran setiap wanita. Yuk kalian yang mau tau Ajushi rasa Oppa versi Jijun ini, jangan lupa siapin stock oksige yak.  Penyegar ruangan, hirup banyak-banyak yak!  Ji Sung   (born Kwak Tae-geun on February 27, 1977) is a   South Korean   actor. He is best known for his roles in the   television dramas All In   (2003),   Save the Last Dance for Me (2004),   New Heart   (2007),   Protect the Boss (2011),   Secret Love   (2013),   Kill Me, Heal Me (2015),   Defendant   (2017), and the film   My PS Partner   (2012).

Review Chica Y CHico Nude Fantasy Whitening Cream

Review Chica Y Chico Nude Fantasy Wh i tening Cream So halo lagi untuk wanita dari manapun kalian berasal, kali ini Jijun kembali mereview suatu prodak yeay skincare korea lagi dan ini adalah salah satu produk dari brand Chica Y Chico Nude Fantasy Whitening Cream. Dan tentunya mungkin agak sedikit panjang, yuk mari kita simak melalui bagmbar berikut. Packing & Texture   Packingnya sangat lucu ya, dan produk ini cukup cantik bagiku dan teksturnya lembut dan memiliki aroma yang enak seperti susu dan campuran bunga lainnya  tapi rasanya aneh (gak sengaja kejilat tangan sendiri pas habis pakai ini cream . Sayang setelah diaplikasikan ke wajah, malah jadi lengket tapi setelah diberi loose powder udah engga.  Cream  ini berbentuk jar berisi 55ml.

G-Dragon Coup De'etat is Illuminati?

  Okay disini saya sedikit kaget, dan berteriak 'Ah GD oppa!?'. Album baru GD kali ini benar-benar membuatku sangat terkejut, dan sisi illuminati disini sungguh kental. wow, kalian tahu apa arti dari COUP DE'ETAT? setelah saya search dan yeah  Kudeta berarti merobohkan legitimasi atau pukulan terhadap negara adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan. Kudeta akan sukses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan milite. Tahu bukan

Korean Drama dari tahun ke tahun

Halooo, apa kabar chingu-duel~. Jijun kembali disini ingin berbagi dengan kalian nih tentang drama korea dari tahun ketahun. Atau awal mulanya Jijun nonton drama koriya, dan ini adalah drama yang pernah Jijun lihat dan Jijun lampirkan review barang kali kalian mau flash back nonton ulang dramanya karena kangen tokohnya atau jalan ceritanya, bahkan chemistry dari para aktor/aktrisnya. Dan pasti kalian tahu bukan drama korea kadang susah ditebak, baper abis atau bikin jungkir balik penonton. Yuk kita simak. Jijun akan membagi drama-drama tersebut dibagiannya masing-masing.
© 2017 Our Memories. Designed by Eirudo.All rights reserved.